http://economy.okezone.com
“Satu-satunya yang nyata pada downtrend euro kuartal ini adalah popularitas, dengan investor sudah berada di sekoci menyelamatkan diri,” kata ahli strategi mata uang di Westpac Banking Corp, Sean Callow, seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (7/1/2015)
“Draghi nampaknya semakin mungkin mengesampingkan keberatan Jerman untuk Quantitative Easing (QE) pada pertemuan ECB 22 Januari dan ekonomi AS berada di jalur untuk kenaikan suku bunga tahun ini, setiap bouncing euro harus ringan dalam skala dan singkat dalam durasi,” tambah dia.
Euro tergelincir 0,1 persen menjadi USD1,1873 di Tokyo, setelah sebelumnya mencapai USD1,1843, terendah sejak Februari 2006. Euro sedikit berubah pada 140,93 per yen Jepang, setelah turun ke 140,57 per yen Jepang, terlemah sejak November 3.